Kamis, 16 Desember 2010 07.00 Diposting oleh AYU Kurnia Sari

KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Dr. Suparyanto, M.Kes

KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Cairan Tubuh
  • Sel organisme multiseluler (manusia) hidup dalam lautan cairan yang dibungkus oleh kulit organisme tsb disebut Cairan Ekstra Sel (CES)
  • Semua sel organisme multiseluler perlu nutrisi dan O2 dari CES
  • Semua sel organisme multiseluler membuang sisa metabolisme kedalam CES
  • Tugas CES adalah menyediakan nutrisi sel dan membersihkan sisa metabolisme sel, juga merupakan medium transport substansi kimia/transmisi impuls dari satu sel ke sel yang lain
  • CIS : merupakan medium reaksi kimia (aktivitas biokimiawi sel)

Sel dan Cairan Tubuh



Kehidupan Sel



Komposisi Cairan
  • Cairan tubuh terdiri ± 57 % BB  terdiri dari : CIS=70% dan CES=30%
  • Cairan Intra Seluler ( CIS ): Cairan yang terletak didalam sel tubuh
  • Cairan Ekstra Seluler (CES ): Cairan yang terletak diluar sel tubuh
  • CES atau Cairan Interstisial: cairan yang terdapat pada celah antar sel, terdiri: Plasma darah, Cairan serebrospinal, Cairan limfe, Cairan intraokuler, Cairan persendian, Cairan gastrointestinal

Macam Larutan
  • Larutan isotonis: larutan yang mempunyai tekanan osmosis sama dengan cairan tubuh (CES)
  • Larutan Hipotonis: cairan yang tekanan osmosis cairan tubuh (CES)

Efek Perbedaan Tekanan Osmosis
  • Jika tekanan osmosis CES >CIS → cairan CIS keluar → sel mengkerut
  • Jika tekanan osmosis CES 20:1 (normal = 10:1)
  • Berat jenis urine tinggi
  • Osmolalitas urine >450 mOsmol/kg
  • Ion Na urine <10 mEq/L (causa ekstrarenal) Ion Na urine >20 mEq/L (causa renal/adrenal)

Penatalaksanaan
Ketentuan Umum:
  • Berikan maintenance cairan dan ganti cairan yang hilang
  • Ganti kehilangan cairan yang masih berlangsung, volume per volume
  • Pemberian cairan dibagi rata dalam 24 jam, kecuali keadaan khusus

Kelebihan Volume
  • Edema: penumpukan cairan interstisial yang berlebihan
  • Edema disebabkan oleh 4 mekanisme:
  • Peningkatan tekanan hidrostatis kapiler (gagal gantung kongestif)
  • COP (Colloid Osmotic presure) yang menurun (hipoalbumin pd sirosis)
  • Peningkatan permiabilitas kapiler pada peradangan
  • Obstruksi aliran limfe (post mastektomi)

Gambaran Klinis
  • Destensi vena jugularis
  • Peningkatan tekanan v sentral (>11 cm H2O)
  • Peningkatan tekanan darah
  • Denyut nadi penuh, kuat
  • Melambatnya waktu pengosongan vena tangan (>3-5 detik)
  • Edeme perifer dan periorbita
  • Asites, efusi pleura

Perubahan Laboratorium
  • Penurunan hematokrit
  • Protein serum rendah
  • Ion Na serum normal, ion Na urine rendah (>10 mEq/24jam) Penambahan 2% = kelebihan ringan Penambahan 5% = kelebihan sedang Penambahan 8% = kelebihan berat Penatalaksanaan Tergantung penyebabnya → prinsip pembatasan asupan ion Na dan cairan Edema paru → perlu tindakan cepat, untuk menghindari preload yang besar (beban yang masuk jantung) → dengan cara: Posisi fowler Pemberian diuretik kuat Pemberian oksigen Ketidakseimbangan Osmolalitas Ketidakseimbangan osmolalitas adalah ketidakseimbangan konsentrasi zat yang terlarut (mineral) dalam cairan tubuh Karena ion Na merupakan partikel utama ECF → hipo/hiperosmolalitas → mencerminkan hipo/hipernatremia Hiperglikemia → kejadian khusus pada kasus DM, akibat defisiensi H. Insulin Hiponatremia Disebabkan air yang berlebihan atau ion Na yang berkurang (Na+ serum <135 mEq/L) Menyebabkan pembengkakan sel (karena perpindahan air dari ECF ke ICF)  mengancam jiwa → jika edem sel otak Terapi → membuang air yang berlebihan atau menganti ion Na Hipernatremia Hipernatremia: kadar Na serum >145 mEq/L → menyebabkan hiperosmolalitas, sehingga terjadi dehidrasi ICF dan pengerutan sel
  • Penyebab utamanya:
  • Kehilangan air (mengandung Na)
  • Penambahan ion Na dengan kekurangan air
  • Terapi:
  • Hipernatremia dengan normovolemia → D5 per oral atau IV
  • Hipernatremia dengan hipervolemik → D5 dan diuretik

Hipokalemia
  • Hipokalemia → kadar ion K serum <3,5mEq/L ( K ion utama ICF) Hipokalemia berkaitan dengan alkalosis, karena alkalosis menyebabkan ion K berpindah dari dari ECF ke ICF Terapi: Infus KCl Efek Hipokalemia CNS dan neuromaskuler: lelah, tidak enak badan, parestesis, reflek tendon menghilang, kelemahan otot Pernafasan: otot nafas lemah, nafas dangkal Saluran cerna: motilitas usus besar menurun, anoreksia, mual, muntah, ileus Kardiovaskuler: hipotensi postural, disritmia, Ginjal: poliuria, nokturia Hiperkalemia Hiperkalemia: peningkatan kadar ion K serum >5,5mEq/L (asidosis, kerusakan jaringan)
  • Hiperkalemia adalah keadaan darurat medis yang perlu segera dikenali dan ditangani untuk menghindari disritmia dan henti jantung
  • Terapi:
  • Kalsium glukonat 10% IV secara perlahan, dengan pemantauan EKG
  • Glukose 10% dengan insulin dalam waktu 30 menit

Efek Hiperkalemia
  • Neuromaskuler: kelemahan otot, paralisis
  • Saluran cerna: mual, diare, kolik usus
  • Ginjal:oliguria → anuria
  • Kardiovaskuler: disritmia jantung, bradikardia, henti jantung

Minggu, 20 Juni 2010

KESEIMBANGAN ASAM BASA TUBUH

Dr. Suparyanto, M.Kes

KESEIMBANGAN ASAM BASA TUBUH

  • Keseimbangan asam basa adalah homeostasis dari kadar ion hidrogen dalam tubuh
  • Kadar normal ion hidrogen (H) arteri adalah: 4x10-8 atau pH = 7,4 (7,35 – 7,45)
  • Asidosis = asidemia → kadar pH darah <7,35 Alkalemia = alkalosis → kadar pH darah >7,45
  • Kadar pH darah <6,8 atau >7,8 tidak dapat diatasi oleh tubuh

Sistem Buffer Tubuh
  • Sistem buffer ECF → asam karbonat-bikarbonat (NaHCO3 dan H2CO3)
  • Sistem buffer ICF → fosfat monosodium-disodium (Na2HPO4 dan NaH2PO4)
  • Sistem buffer ICF eritrosit → oksihemoglobin-hemoglobin (HbO2- dan HHb)
  • Sistem buffer ICF dan ECF → protein (Pr- dan HPr)

  • Pertahanan pH darah normal tercapai melalui kerja gabungan dari buffer darah, paru dan ginjal
  • Persamaan Handerson Hasselbach:
                           20 [HCO3-]
pH = 6,1 + log ---------------------
                           1PaCO2
  • [HCO3-] → faktor metabolik, dikendalikan ginjal
  • PaCO2 → faktor respiratorik, dikendalikan paru
  • pH 6,1 → efek buffer dari asam karbonat-bikarbonat
  • Selama perbandingan [HCO3-] : PaCO2 = 20 : 1 → pH darah selalu = 6,1 + 1,3 = 7,4

Gangguan Asam Basa darah
  • Asidosis metabolik [HCO3-] ↓ dikompensasi dengan PaCO2 ↓
  • Alkalosis metabolik [HCO3-] ↑ dikompensasi dengan PaCO2↑
  • Asidosis respiratorik PaCO2↑ dikompensasi dengan [HCO3-] ↑
  • Alkalosis respiratorik PaCO2↓ dikompensasi dengan [HCO3-] ↓

Asidosis Metabolik
  • Ciri: [HCO3-] ↓ <22mEq/L dan pH <7,35 → kompensasi dengan hiperventilasi PaCO2↓, kompensasi akhir ginjal → ekskresi H+, sebagai NH4+ atau H3PO4 
  • Penyebab: Penambahan asam terfiksasi: ketoasidosis diabetik, asidosis laktat (henti jantung atau syok), overdosis aspirin Gagal ginjal mengekskresi beban asam Hilangnya HCO3- basa → diare 
  • Gejala Asidosis Metabolik Tidak jelas dan asimptomatis Kardiovaskuler: disritmia, penurunan kontraksi jantung, vasodilatasi perifer dan serebral Neurologis: letargi, stupor, koma Pernafasan: hiperventilasi (Kussmal) Perubahan fungsi tulang: osteodistrofi ginjal (dewasa) dan retardasi pada anak 
  • Penatalaksanaan Asidosis Metabolik Tujuan: meningkatkan pH darah hingga ke kadar aman (7,20 hingga 7,25) dan mengobati penyakit dasar NaHCO3 dapat digunakan bila pH <7,2 atau [HCO3-] <15mEq/L 
  • Risiko NaHCO3 yang berlebihan: penekanan pusat nafas, alkalosis respiratorik, hipoksia jaringan, alkalosis metabolik, hipokalsemia, kejang, tetani Alkalosis Metabolik Ciri: [HCO3-] ↑ >26mEq/L dan pH >;7,45 → kompensasi dengan hipoventilasi PaCO2↑, kompensasi akhir oleh ginjal → ekskresi [HCO3-] yang berlebihan

Penyebab:
  • Hilangnya H+ (muntah, diuretik, perpindahan H+dari ECF ke ICF pada hipokalemia)
  • Retensi [HCO3-] (asidosis metabolik pasca hiperkapnia)

Gejala Alkalosis Metabolik
  • Gejala dan tanda tidak spesifik
  • Kejang dan kelemahan otot → akibat hipokalemia dan dehidrasi
  • Disritmia jantung, kelainan EKG → hipokalemi
  • Parestesia, kejang otot → hipokalsemia

Penatalaksanaan Alkalosis Metabolik
  • Tujuan: menghilangkan penyakit dasar
  • Pemberian KCl secara IV dalam salin 0,9% → (diberikan jika Cl- urine <10mEq/L) menghilangkan rangsangan aldosteron → ekskresi NaHCO3 Jika Cl- urine >20mEq/L → disebabkan aldosteron yang berlebihan → tidak dapat diobati dengan salin IV, tapi dengan diuretik

Asidosis Respiratorik
  • Ciri: PaCO2 ↑ >45mmHg dan pH <7,35 → kompensasi ginjal retensi dan peningkatan [HCO3-] 
  • Penyebab: hipoventilasi (retensi CO2), inhibisi pusat nafas (overdosis sedatif, henti jantung), penyakit dinding dada dan otot nafas (fraktur costae, miastemia gravis), gangguan pertukaran gas (COPD), obstruksi jalan nafas atas 
  • Gejala Asidosis Respiratorik Tidak spesifik Hipoksemia (dominan) → asidosis respiratorik akut akibat obstruksi nafas Somnolen progresif, koma → asidosis respiratorik kronis Vasodilatasi serebral → meningkatkan ICV → papiledema dan pusing 
  • Penatalaksanaan Asidosis Respiratorik Pemulihan ventilasi yang efektif sesegera mungkin → pemberian O2 dan mengobati penyebab penyakit dasar PaO2 harus ditingkatkan >60mmHg dan pH >7,2

Alkalosis Respiratorik
  • Ciri: penurunan PaCO2 <35mmHg dan peningkatan pH serum >7,45 → kompensasi ginjal meningkatkan ekskresi HCO3-
  • Penyebab: hiperventilasi (tersering psikogenik karena stress dan kecemasan), hipoksemia (pneumonia, gagal jantung kongestif, hipermetabolik (demam), stroke, stadium dini keracunan aspirin, septikemia

Gejala Alkalosis Respiratorik
  • Hiperventilasi (kadar gas, frekuensi nafas)
  • Menguap, mendesak, merasa sulit bernafas
  • Kecemasan: mulut kering, palpitasi, keletihan, telapak tangan dan kaki dingin dan berkeringat
  • Parastesia, otot berkedut, tetani
  • Vasokontriksi serebal → hipoksia cerebral → kepala dingin dan sulit konsentrasi

Penatalaksanaan Alkalosis Respiratorik
  • Menghilangkan penyebab dasar
  • Kecemasan dapat dihilangkan dengan pernafasan kantong kertas yang dipegang erat disekitar hidung dan mulut dapat memulihkan serangan akut
  • Hiperventilasi mekanik → diatasi dengan menurangi ventilasi dalam satu menit, menambah ruang hampa udara atau menghirup 3% CO2 dalam waktu singkat

0 Response to " "

Posting Komentar

,
Scrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text GeneratorScrolling Glitter Text Generator