KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Cairan Tubuh
- Sel organisme multiseluler (manusia) hidup dalam lautan cairan yang dibungkus oleh kulit organisme tsb disebut Cairan Ekstra Sel (CES)
- Semua sel organisme multiseluler perlu nutrisi dan O2 dari CES
- Semua sel organisme multiseluler membuang sisa metabolisme kedalam CES
- Tugas CES adalah menyediakan nutrisi sel dan membersihkan sisa metabolisme sel, juga merupakan medium transport substansi kimia/transmisi impuls dari satu sel ke sel yang lain
- CIS : merupakan medium reaksi kimia (aktivitas biokimiawi sel)
Sel dan Cairan Tubuh
Kehidupan Sel
Komposisi Cairan
- Cairan tubuh terdiri ± 57 % BB terdiri dari : CIS=70% dan CES=30%
- Cairan Intra Seluler ( CIS ): Cairan yang terletak didalam sel tubuh
- Cairan Ekstra Seluler (CES ): Cairan yang terletak diluar sel tubuh
- CES atau Cairan Interstisial: cairan yang terdapat pada celah antar sel, terdiri: Plasma darah, Cairan serebrospinal, Cairan limfe, Cairan intraokuler, Cairan persendian, Cairan gastrointestinal
Macam Larutan
- Larutan isotonis: larutan yang mempunyai tekanan osmosis sama dengan cairan tubuh (CES)
- Larutan Hipotonis: cairan yang tekanan osmosis cairan tubuh (CES)
Efek Perbedaan Tekanan Osmosis
- Jika tekanan osmosis CES >CIS → cairan CIS keluar → sel mengkerut
- Jika tekanan osmosis CES 20:1 (normal = 10:1)
- Berat jenis urine tinggi
- Osmolalitas urine >450 mOsmol/kg
- Ion Na urine <10 mEq/L (causa ekstrarenal) Ion Na urine >20 mEq/L (causa renal/adrenal)
Penatalaksanaan
Ketentuan Umum:
- Berikan maintenance cairan dan ganti cairan yang hilang
- Ganti kehilangan cairan yang masih berlangsung, volume per volume
- Pemberian cairan dibagi rata dalam 24 jam, kecuali keadaan khusus
Kelebihan Volume
- Edema: penumpukan cairan interstisial yang berlebihan
- Edema disebabkan oleh 4 mekanisme:
- Peningkatan tekanan hidrostatis kapiler (gagal gantung kongestif)
- COP (Colloid Osmotic presure) yang menurun (hipoalbumin pd sirosis)
- Peningkatan permiabilitas kapiler pada peradangan
- Obstruksi aliran limfe (post mastektomi)
Gambaran Klinis
- Destensi vena jugularis
- Peningkatan tekanan v sentral (>11 cm H2O)
- Peningkatan tekanan darah
- Denyut nadi penuh, kuat
- Melambatnya waktu pengosongan vena tangan (>3-5 detik)
- Edeme perifer dan periorbita
- Asites, efusi pleura
Perubahan Laboratorium
- Penurunan hematokrit
- Protein serum rendah
- Ion Na serum normal, ion Na urine rendah (>10 mEq/24jam) Penambahan 2% = kelebihan ringan Penambahan 5% = kelebihan sedang Penambahan 8% = kelebihan berat Penatalaksanaan Tergantung penyebabnya → prinsip pembatasan asupan ion Na dan cairan Edema paru → perlu tindakan cepat, untuk menghindari preload yang besar (beban yang masuk jantung) → dengan cara: Posisi fowler Pemberian diuretik kuat Pemberian oksigen Ketidakseimbangan Osmolalitas Ketidakseimbangan osmolalitas adalah ketidakseimbangan konsentrasi zat yang terlarut (mineral) dalam cairan tubuh Karena ion Na merupakan partikel utama ECF → hipo/hiperosmolalitas → mencerminkan hipo/hipernatremia Hiperglikemia → kejadian khusus pada kasus DM, akibat defisiensi H. Insulin Hiponatremia Disebabkan air yang berlebihan atau ion Na yang berkurang (Na+ serum <135 mEq/L) Menyebabkan pembengkakan sel (karena perpindahan air dari ECF ke ICF) mengancam jiwa → jika edem sel otak Terapi → membuang air yang berlebihan atau menganti ion Na Hipernatremia Hipernatremia: kadar Na serum >145 mEq/L → menyebabkan hiperosmolalitas, sehingga terjadi dehidrasi ICF dan pengerutan sel
- Penyebab utamanya:
- Kehilangan air (mengandung Na)
- Penambahan ion Na dengan kekurangan air
- Terapi:
- Hipernatremia dengan normovolemia → D5 per oral atau IV
- Hipernatremia dengan hipervolemik → D5 dan diuretik
Hipokalemia
- Hipokalemia → kadar ion K serum <3,5mEq/L ( K ion utama ICF) Hipokalemia berkaitan dengan alkalosis, karena alkalosis menyebabkan ion K berpindah dari dari ECF ke ICF Terapi: Infus KCl Efek Hipokalemia CNS dan neuromaskuler: lelah, tidak enak badan, parestesis, reflek tendon menghilang, kelemahan otot Pernafasan: otot nafas lemah, nafas dangkal Saluran cerna: motilitas usus besar menurun, anoreksia, mual, muntah, ileus Kardiovaskuler: hipotensi postural, disritmia, Ginjal: poliuria, nokturia Hiperkalemia Hiperkalemia: peningkatan kadar ion K serum >5,5mEq/L (asidosis, kerusakan jaringan)
- Hiperkalemia adalah keadaan darurat medis yang perlu segera dikenali dan ditangani untuk menghindari disritmia dan henti jantung
- Terapi:
- Kalsium glukonat 10% IV secara perlahan, dengan pemantauan EKG
- Glukose 10% dengan insulin dalam waktu 30 menit
Efek Hiperkalemia
- Neuromaskuler: kelemahan otot, paralisis
- Saluran cerna: mual, diare, kolik usus
- Ginjal:oliguria → anuria
- Kardiovaskuler: disritmia jantung, bradikardia, henti jantung
Posting Komentar